7 Tips Mengcreate Program Pemasaran
sumber gambar : http://www.businessexpocenter.com/resource/resmgr/images/online-affiliate-marketing-p.jpg
Kalo ngomongin pemasaran
ujung-ujungnya pasti yang ditanya adalah sales performance, yang intinya nggak
perform kalo gagal mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan. Pertanyaan
selanjutnya bagaimana penjualan bisa mencapai performa maksimal? jawabannya
tentunya adalah melalui program-program pemasaran yang sudah dirancang
sedemikian rupa oleh tim pemasaran. Nah sekarang kalo kita ngomongin program
pemasaran tentunya konsepnya harus kreatif alias out of the box dong, dan harus
memiliki konten yang bisa menciptakan ketertarikan (grab attention) bagi konsumen, namun demkian alih-alih program yang
out of the box atau kreatif terkadang tim pemasar lupa akan batasan dalam
mengcreate sebuah program pemasaran yang baik, oleh karena itu dalam kesempatan
kali ini saya cuma mau share sedikit saja mengenai bagaimana mengcreate sebuah
program pemasaran yang baik, semoga apa yang ditulis ini bisa memberikan
insight bagi para pembaca, monggo dibaca gan.
1. Kreatif & Out Of The Box
Hal pertama yang
paling sulit dalam mencreate sebuah program pemasaran, sudah disebutkan dalam
kalimat pembuka tulisan ini adalah program itu sendiri harus kreatfi atau out
of the box kata sebagaian orang, dalam hal ini program yang ditawarkan harus
benar-benar unik dan segar sehingga bisa grab more attention dari konsumen
kita, bahkan akan lebih oke jika program pemasaran yang dibuat disetting untuk
menciptakan word of mouth.
2. Relevan
Point kedua yang
harus diperhatikan dalam mengcreate sebuah program pemasaran yang baik adalah
program yang kita buat harus relevan (sesuai)
baik secara konteks bisnis dan konsumen kita, karena jika program yang kita
buat tidak relevan itu sama saja kita membuang-buang tenaga, pikiran, waktu,
dan financial.
3. Executable
Point ketiga
yang selanjutnya harus diperhatikan adalah apakah program yang kita buat itu
bisa di eksekusi atau tidak, dengan demikian penting bagi kita dalam mengcreate
sebuah program harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan atau bisnis kita.
Sebagai contoh hal yang perlu juga dipertimbangkan dalam konteks membuat
program pemasaran yang executable adalah menyesuaikan dengan kekuatan financial
(modal atau biaya promosi) dan kekuatan
sumber daya manusia (kompetensi team atau
karyawan).
4. Boost Sales Performance
Keempat program
pemasaran yang baik tentunya harus bisa meningkatkan performa sales (penjualan) karena memang itu tujuan
utama dari dibuatnya sebuah program pemasaran, nah disini kita harus mengerti
mengenai pentingnya menerapkan sebuah target pencapaian penjualan disertai break down step by step (langkah-langkah
apa saja yang harus dilakukan guna mencapai target penjualan tersebut),
fungsinya adalah kita bisa mengontrol eksekusi setiap langkah yang kita buat
guna untuk mencapai goal setting yang sudah ditentukan dalam hal ini adalah
sales performance.
5. Mark The Priority
Point kelima
adalah asas prioritas, dalam hal ini adalah kita harus mebuat prioritas
mengenai point atau langkah mana saja yang harus segera dieksekusi, sehingga
program yang kita kerjakan menjadi lebih efektif dan efisiensi baik dari segi
alokasi waktu, financial, dan tenaga. Hal ini penting dilakukan jika kita
bekerja seorang diri, karena pada dasarnya there
is no superman but superteam. Jika kita bekerja sendiri skala prioritas bisa
membuat kita bekerja fokus dan efisien, berbeda jika berbicara dalam skala team
tentunya kita lebih memungkinkan untuk menjalankan beberapa hal secara
bersamaan, dalam hal ini asas prioritas tetap berlaku namun ditambah dengan
alokasi sdm (team) yang tepat.
6. Control
Point enam
adalah tahap contoling, dalam hal ini kita harus melakukan control atau
mempersiapkan seseorang untuk mengcontrol dari program yang sudah kita buat
khususnya pada tahap eksekusi supaya program yang sudah direncanakan berjalan
lancar sesuai dengan
7. Measurable
Point terakhir
yang menjadi perhatian adalah setiap program pemasaran yang dibuat harus
terukur (mesaureable), dengan
demikian biasakan dalam mengcreate sebuah program pemasaran kita juga
menyertakan KPI atau key performance indicator, baik untuk diri sendiri, team,
dan goal setting yang sudah kita buat. Hal ini ditujukan sebagai bahan evaluasi
kerja saat berhasil atau gagal mencapai target kerja yang sudah dibuat, dengan
demikian hal ini bisa dijadikan cerminan evaluasi (misalkan penurunan atau penambahan target, rotasi penempatan team,
perubahan sistem atau proses kerja, atau penyesuaian program pemasaran).
(dira.illanoor – 2013)