Costumer Insights From Social Media
sumber gambar : http://www.relevantinsights.com/wp-content/uploads/2011/01/Customer_Insights_Implementation.png
Ngomongin
keberadaan online community bagi sebuah brand kayaknya nggak cuma sebagai media
bagi kita berinteraksi dengan konsumen saja deh, karena dalam perkembangannya para
fans atau followers yang dipayungi account social media bisa dilibatkan sebagai
channel bagi kita dalam mencari insight dari konsumen kita, yang tentunya
insight ini bisa diaplikasikan kedalam bentuk pelayanan baru, produk baru, atau
bahkan inovasi baru karena brand yang baik adalah yang bisa memahami dan
memenuhi apa keinginan konsumennya.
Nah emang bisa yah kita menggali insight
dari konsumen lewat social media? saya kira itulah fungsinya dari sebuah online
community based yang dibangun, nggak cuma interaksi care, share, and listen aja
namun juga kita bisa find something from them (insights). Nah mungkin dalam tulisan kali ini saya hanya ingin
share sedikit mengenai beberapa upaya yang bisa kita lakukan sebagai sebuah
brand dalam menggali informasi (insights)
dari konsumen kita yang terkumpul dalam sebuah online community based. Apa saja
upaya yang bsia dilakukan? monggo.
1. Open Conversation (Bait)
Sebuah online
community based yang kita bangun bisa dijadikan sumber bagi kita dalam mencari
insight baru dari konsumen kita, nah disini kita analogikan komunitas sebagai
sebuah kolam pemancingan dan kita adalah pihak yang mau mancing, umpan (bait) yang akan digunakan disini
tentunya pertanyaan yang bisa menjadi perbincangan (conversation) antara sebuah brand (diwakili admin) dengan komunitas (fans atau follower). Misalkan sebuah café dan resto lemparkan
sebuah pertanyaan kepada komunitas “guys
kira-kira tempat hangout yang asik menurut kalian kayak gimana yah?” , nah
mungkin mereka akan ada yang jawab ambience tempatnya asik, makanannya murah,
full musik, ada wifi, dll namun intinya disini kita bisa dapet insight mengenai
point-point yang menjadi pertimbangan bagi konsumen kalo cari tempat nongkrong,
dan akan lebih baik jika pertanyaan yang dilemparkan ini bisa menghasilkan
pembicaraan di komunitas sendiri sehingga kita bisa collect banyak informasi
dari mereka.
2. Preliminary Research
Upaya kedua yang
bisa kita lakukan dalam mencari insight dari konsumen, khususnya fans atau
follower di online community based yang sudah kita bangun adalah dengan
preliminary research. Gampangnya sih kita lakukan riset kecil-kecilan, misalkan
kita ingin melakukan riset mengenai menu apa yang paling disukai oleh konsumen
kita, kita lemparkan aja pertanyaan ke komunitas mengenai menu apa yang paling
disukai (favorit) disertai hastag
#myfavoritmenu, supaya keterlibatannya tinggi kita bisa berikan iming-iming
hadiah, misalkan voucher diskon untuk 100 penjawab pertama. Kalo niat riset
yang mendalam, misalkan mengenai costumer satisfaction (mengenai tingkat kepuasan konsumen, untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan pelayanan kita selama ini), kita bisa gabungkan dengan sebuah
kegiatan aktifasi riset berhadiah, kita buat landing pages atau form riset di
website nah linknya tinggal kita share ke komunitas deh.
3. Listen, Check Their Interest
Sebuah online
community based yang dimiliki sebuah brand akan dibilang bagus jika memenuhi
dua hal, pertama adalah jumlah komunitas itu sendiri dan kedua yang terpenting
adalah keterlibatan member di komunitas itu sendiri dalam hal ini sejauh apa mereka
terlibat aktif dalam share, conversation, atau kasih masukan nggak cuma
komplain saja. Nah disini memang tugas sebuah brand (diwakili admin) sangat berat karena harus bisa membuat para member
di komunitas aktif nggak cuma pasif, kalo cuma sekedar bikin komunitas dengan
jumlah member besar sih bisa dibilang gampang kita pake buzzer aja bisa jadi,
nah yang susah bikin membernya aktif membutuhkan konsistensi kita share dan
membuka obrolan dengan mereka, dan tentunya didukung oleh aktifasi, dan yang terpenting
kualitas dari konten yang kita buat. Jika komunitas yang kita buat sudah aktif
secara organik, kita bisa mendapatkan insight dari konsumen dengan “mendengarkan” mereka sebenarnya apa sih
yang mereka suka apa yang sedang mereka inginkan, mungkin tepatnya disini kita
menjadi moderator. Bagaimana kalo komunitas yang dibangun masih cenderung
pasif? mungkin dengan melist followers fans yang dinilai aktif dan kita cek
timeline mereka satu-satu bisa menjadi solusi. (dira.illanoor – 2013)