“Kicauan” Sang RI - 1
sumber gambar : screen capture twitter @SBYudhoyono
“Halo Indonesia. saya bergabung ke dunia twitter untuk ikut berbagi
sapa, pandangan, dan inspirasi. Salam kenal. *SBY*”, ada yang familiar
dengan tweet tersebut? yup jagat social media (twitter) di Indonesia baru-baru ini digemparkan dengan fenomena
orang no 1 di Indonesia (SBY) yang muncul dengan account twitternya
@SBYudhoyono, account yang di release pertamakali pada 13 April 2013 ini kini sudah
diikuti oleh hampir 700K followers sebuah pencapaian yang fantastis tentunya.
Pro & Kontra mengenai fenomena ini sudah pasti
ada, karena pada dasarnya segala sesuatu bagaikan dua sisi mata uang, sehingga
fenomena ini bisa menimbulkan pro dan kontra bagi sebagian orang. Nah Khusus
bagi para penggiat social media (twitter),
fenomena ini mungkin akan memunculkan sebuah pertanyaan besar mengenai alasan
utama dibalik adanya account twitter resmi milik RI-1 ini, apakah hanya ingin
menjadi bagian dari uforia social media di Indonesia, atau memang ingin lebih
dekat dengan warganya melalui direct
interaction melalui social media.
Nah lantas apa yang melandasi munculnya tulisan ini?
mungkin sebagai salah satu pelaku social media (twitter), saya ingin berbagi sedikit pendapat mengenai penilaian
pribadi khususnya dalam menanggapi fenomena ini dari konteks dua sisi mata uang,
karena dibalik sebuah keputusan tentunya sebuah tujuan yang dilandasi oleh
sebuah alasan yang kuat, dan dari sebuah keputusan tentunya sudah
dipertimbangkan aspek pro dan kontra yang akan dihadapi, langsung saja moggo dibaca
saja.
1. Numbers Of Netizen
Semuanya
dimulai dari angka dan angka, iya dong karena angka merupakan data faktual yang
bisa dijadikan sebagai acuan. Berdasarkan data yang saya peroleh jumlah
penduduk di Indonesia ini mencapai angka kurang lebih 240 juta penduduk, dimana
sekitar 60 juta diantaranya (25%) merupakan netizen yang mayoritas di dominasi
oleh usia-usia produktif, sedangkan untuk twitter dari 60 juta netizen 50% (30 juta diantaranya merupakan twitter user).
Sehingga tidaklah mengeherankan jika social media (twitter) sangat menjanjikan tidak
hanya untuk aktifitas public campaign
saja namun juga bagi pelaku bisnis
(startup business), branding, hingga
public relations activity, karena melalui
social media (twitter) kita bisa menjangkau 12,5% dari total penduduk di
Indonesia dengan cost dan effort yang tentunya jauh lebih bersahabat.
2. When Vertical Become Horizontal
Digital Age
baik internet maupun social media secara tidak langsung menghasilkan sebuah
pola komunikasi baru dalam beberapa aspek kehidupan kita, beberapa diantaranya
dalam aspek business, information, public relation activity, advertising,
branding, etc. Ada yang menyebutkan bahwa kehadiran online media dan social
media ini kini telah merubah pola komunikasi dari vertical menjadi horizontal (vertical become horizontal), apa
maksudnya? sederhananya kini konsumen atau publik nggak bisa terus disuapin
oleh informasi yang sifatnya searah (one
ways), karena kini mereka sadar akan pentingnya inspirasi, apresiasi, dan
interaksi (two ways) dan kebutuhan
mereka mengenai point tersebut disediakan (provide)
oleh media online dan social media, nah makanya nggak mulai dari bisnis,
aktifitas branding, hingga kampanye pejabat negara saat ini cukup aktif
menggeliat di dunia maya (online dan
social media).
3. Online Public Relation
Kalo
ngomongin aktifitas Public Relations output yang ingin dihasilkan sudah pasti
positif image (pencitraan), untuk
para aktifis public relations kemunculan online dan social media khususnya
menjadi sebuah keharusan dalam menjadikan kedua media tersebut sebagai channel
utama dalam melakukan aktifitas komunikasi malah bisa dibilang wajib. Bagaimana
pun konteksnya, baik itu untuk business,
personal branding, atau corporat branding, social media
diperlukan sebagai media public relations (interaksi,
share informasi, dan klarifikasi).
4. Watch Out Sir! Cyber Bully Ahead
Dibalik nilai positif dari online dan social media yang seabrek sudah pasti terdapat secuil nilai negatifnya juga dong, karena seperti yang saya bilang terkadang segala sesuatu ini bagaikan dua sisi mata uang. Lantas apakah yang menjadi point negatifnya? adalah yang namanya Cyber Bully, apa itu? nih namanya online dan social media itu kan eranya kebebasan informasi dimana informasi apapun bisa diakses oleh siapa saja (bebas) dan belum lagi sifatnya yang viral sehingga percepatan informasi akan sangat cepat karena siapa saja bisa mengaksesnya, kebebasan ini juga memang diperkuat dengan kondisi belum adanya regulasi (rule) khusus yang mengatur online dan social media sehingga siapapun bebas berpendapat yang sayangnya kebebasan ini oleh sebagian orang di artikan salah. Kayak sekarang, walaupun umurnya baru seumur jagung account @SBYudhoyono sudah menjadi pembicaraan yang menyudutkan, misalnya mengenai accoutnya yang di set mirip banget dengan account milik orang no 1 di Amerika @BarackObama, atau berita mengenai artis porno @vickyvette yang mention minta di folbek, yang tentunya berita tersebut kini menjadi pembicaraan hangat di twitter. (dira.illanoor – 2013)