Expansi Bisnis Sang Singa
sumber gambar : google
Siapa
yang suka naik pesawat? He4, khusus yang suka naik pesawat kayaknya hampir
nggak mungkin kalo nggak kenal dengan nama maskapai penerbangan Lion Group yang
namanya melambung bersama dengan kemunculan Lion Air? walaupun baru-baru ini
nama Lion Air masih hangat-hangatnya dihubung-hubungkan dengan kasus jatuhnya
pesawat Boeing 737 900-ER yang gagal mendarat di Bali, namun nama Lion Group
nampaknya semakin melambung khususnya baru-baru ini yang baru saja meluncurkan sub
bisnis baru “Batik Air”.
Seperti
kita ketahui bersama Lion Group dari awal kemunculannya meluncurkan Lion Air
selalu memberikan kejutan-kejutan yang cukup menarik perhatian khususnya di
industri jasa penerbangan Indonesia. Masih ingat mengenai langkah Lion Air yang
mengumumkan sedang memesan sekitar 230 armada Boeing dari produsen pesawat
komersial negeri “Paman Sam”, atau
pemesanan sekitar 234 armada Airbus dari produsen pesawat komersial di Eropa? nah
baru-baru ini juga mungkin sering kita lihat iklan komersial (tv ads) mengenai Batik Air sebuah sub
bisnis baru milik Lion Group yang menyasar segmen premium, yang katanya
digadang-gadang bakalan menjadi pesaing serius Garuda Indonesia.
Nah
melalui tulisan ini tentunya menarik untuk kita kupas bersama mengenai upaya
expansi yang dilakukan oleh sang maskapai penerbangan di bawah bendera Lion
Group, mulai dari awal kemunculan Lion Air sampai akhirnya baru-baru ini
meluncurkan Batik Air, dan tentunya expansi ini akan kita kupas dari konteks
bisnis sang maskapai penerbangan, karena adanya expansi pastinya didasari oleh
sebuah tujuan besar, apakah itu memperbesar jangkauan market share atau menjadi
market leader di negeri sendiri, well who
know?
1.
Low
Cost Carier (LCC)
Salah satu
hentakan awal kemajuan dari bisnis penerbangan komersial di Indonesia adalah
kemunculan konsep penerbangan low cost carier (LCC) yang saya tahu (mohon di
ralat jika saya salah) khususnya di Indonesia dimulai oleh Air Asia dengan
taglinenya “we make people fly”,
melalui konsep ini kini semua orang bisa melakukan menikmati jasa transportasi
udara dengan biaya yang relatif murah, karena bayarnya kan core servicenya (transportasinya), kita tidak perlu
membayar value service lainnya (misalkan
: bagasi, meals, insurance) karena tidak dimasukan kedalam service. Nah dengan
adanya konsep LCC ini tentunya semakin menstimulus industri penerbangan di
Indonesia khususnya untuk segmen middle to low class, buktinya Garuda Indonesia
meluncurkan Citilink yang fokus di pasar LCC.
2.
Costumer
Growth & Flights Growth
Berdasarkan data
yang saya peroleh pertumbuhan penumpang di Indonesia mencapai dua kali lipat
dari pertumbuhan ekonomi sendiri, diperkirakan pertumbuhan pada tahun 2013 ini
mencapai 13% - 15%, bukankah angka yang fantastis? nggak heran kan kalo bisnis
penerbangan komersial ini cukup menjanjikan terlebih jika melihat pada forecast
kedepannya, buktinya 3 besar maskapai penerbangan di Indonesia Lion Air, Garuda
Indonesia, Air Asia berlomba-lomba menambah armada penerbangan, salah satunya
seperti yang sudah saya sebutkan Lion Air yang cukup rajin melakukan pembelian
armada pesawat baru untuk menambah jam dan rute penerbangan.
3.
Low –
Middle – High
Expansi yang
ditunjukan oleh Lion Group nampaknya tidak main-main, karena seiring dengan
perkembanganya menurut saya Lion Group sudah hampir memaksimalkan semua potensi
market yang ada, dimulai dengan Lion Air armada yang menggarap middle class segement, selanjutnya
meluncurkan Wings Air yang memang di khususkan untuk low class segment yang juga mengusung konsep low cost carier, dan baru-baru ini kembali Lion Group membuat
kejutan besar dengan meluncurkan Batik Air untuk segmen yang lebih premium (high class segment). Batik Air
menawarkan penerbangan full service (lcd tv disetiap kursi, kabin dan kursi yang
lebih lapang, meals, bagasi 20 – 30kg, meals, etc) namun tidak semahal
Garuda Indonesia. Jika melihat pada kondisi tersebut, bukan hal yang tidak
mungkin jika kedepannya Lion Group menjadi maskapai besar yang sangat diperhitungkan
di Indonesia bahkan dunia karena memiliki produk yang cukup variatif dan
kompetitif.
4.
Expansi
International
Tidak cukup
expansi di negara sendiri, Lion Group juga melakukan expansi international
dimulai dari negara tetangga dengan melakukan kerjasama joint venture dengan
pihak National Aerospace & Defence Industries (NADI) Malaysia dengan Lion
Air yang menghasilkan Malindo Air yang khusus melayani penerbangan dari
Malaysia ke beberapa daerah di Asia. (dira.illanoor – 2013)