Dongeng Bisnis
Alkisah terdapat sebuah
perusahaan yang sedang berkembang pesat, didalam perusahaan tersebut sebut saja
terdapat dua orang Marketing Manager yang sedang berkompetisi dalam
menghasilkan penjualan paling besar. Marketing Manager pertama yang mendapat
jatah area penjualan di titik A,B, dan C memilih melakukan strategi gerilya (titik A, B, dan C dia garap semuanya tanpa
ampun diserang aktifitas promosi dan penjualan).
Sedikit
berbeda dengan yang pertama, Marketing Manager kedua yang mendapatkan jatah
area penjualan di titik D, E, dan F melakukan langkah yang lebih hati-hati, dia
melakukan riset pasar terlebih dahulu dan singkat cerita dari tiga titik yang
tersebut dia menemukan data & fakta bahwa titik E dinilai paling potensial
dalam melakukan penjualan. Apa yang dilakukan? Marketing manager tersebut
memilih sebagai langkah awal untuk fokus melakukan aktifitas promosi dan
penjualan di titik E.
Singkat
cerita setelah dilakukan evaluasi selama 6 bulan, Marketing Manager pertama
yang menggarap area A,B,dan C berhasil menghasilkan penjualan sebesar Rp.
1.000.000,- dengan cost promosi Rp. 750.000,-. Sedangkan untuk Marketing kedua
yang fokus menggarap area E berhasil menghasilkan penjualan sebensar Rp.
1.000.000,- dengan cost promosi Rp. 250.000,-. Nah bisa ditarik kesimpulan?
mana kira-kira yang akan Anda pilih. Di tulisan ini saya nggak akan ngomong
yang benar dan salah, ini hanya sebuah gambaran saja mengenai langkah yang
terkadang harus kita lakukan dalam melakukan sebuah bisnis insight dari sebuah
obrolan bisnis.
1. Sadar Kemampuan
Sudahkan Anda
mengetahui sejauh mana kemampuan & kapabilitas bisnis yang dimiliki? point
yang dimaksud disini adalah sejauh mana kekuatan finansial, kapasitas produksi,
jaringan pemasaran, tenaga SDM, dll. Seorang business owner biasanya hanya memikirkan
mengenai profit dan profit, memang wajar wong udah keluarin duit banyak buar
running bisnisnya, dan memang bener sih sukses atau tidaknya sebuah bisnis
pasti diukur dari sejauh mana konsumen bisa menerima produk kita dan seberapa
besar profit penjualan yang bisa dihasilkan. Disini mungkin saya ingin
menggaris bawahi kenapa kita harus menyadari sejauh mana kemampuan &
kapabilitas bisnis yang dimiliki? supaya kita bisa menyesuaikan sejauh mana
kita akan bergerak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tujuannya supaya
alokasi kerja yang dilakukan fokus. Nah disini buka berarti kita tidak bisa
menjadi seorang bisnis owner yang visioner yah, cuma terkadang
pertimbangan-pertimbangan yang sudah dijelaskan sebelumnya juga perlu untuk
diperhatikan, dan sekali lagi tidak ada yang benar atau salah ini hanya berbagi
cerita saja.
2. Riset
Riset selalu
menjadi kekuatan utama bagi bisnis owner, karena riset bisa memprovide data dan
fakta paling aktual saat ini yang bisa berpengaruh terhadap pengambilan
strategical decission, point yang ingin saya tekankan disini adalah lebih pada
aktifitas riset pasar untuk mengetahui titik mana yang dinilai paling potensial
bagi kita menembakkan “peluru” bisnis,
nah contohnya rasanya sudah saya gambarkan di atas.
3. Konsistensi
Konsistensi
dalam hal apapun merupakan sebuah keharusan yang dilakukan karena berpengaruh
terhadap apa yang kita jalankan khususnya dalam bisnis, nah konsep konsistensi
disini yan ingin ditekankan adalah bagaimana Marketing kedua setelah melakukan
riset konsisten menggarap area E yang dinilai paling potensial dibandingkan
area D dan F. kelanjutan dari cerita tersebut adalah hal apa yang dilakukan
selanjutnya oleh si marketing tersebut, dalam hal ini setelah menggarap area E
yang tadi dinilai potensial, setelah dirasa sudah memiliki market share yang
kuat di area E tersebut melalui aktifasi promosi dan penjualan yang konsisten
marketing kedua mulai melakukan turnover invasi ke area D yang dinilai lebih
potensial dibandingkan F. Sekali lagi tidak ada yang benar dan salah, kenapa?
terkadang bagi seorang pelaku bisinis area D dan F juga penting untuk digarap
walaupun mungkin dengan alokasi sdm dan tenaga yang sedikit, tujuannya riset
terkadang menghasilkan relut berbeda dengan implementasi di lapangan? Hasil riset
mengatakan tidak potensial ketika dijalankan menjadi potensial, nah loh?
4. Upgrade & Berkembang
Penting juga untuk
dilakukan adalah kita harus melakukan update atau pengembangan terhadap program
yang kita jalankan, dan tidak hanya itu juga kita harus mengembangkan lebih
baik dari sebelumnya, dalam case ini pengembangan bisa dilakukan dengan
mengcopy skema (sistem) yang sudah berhasil dilakukan di satu titik ke titik
yang lainnya, namun tentu saja dalam implementasinya akan terdapat
kondisi-kondisi yang mengharuskan kita melakukan penyesuaian baru disesuaikan
dengan kondisi di lapangan, nah intinya sistem tersebut dijadikan fondasi awal
supaya bisa memangkas waktu kerja kita. (dira.illanoor – 2013)