SPIONASE konvensional vs 3.0 #2
sumber gambar : google
Setelah
di tulisan sebelumnya sharing sedikit mengenai “spionase” metode konvensional kini saatnya kita membahas mengenai “spionase” metode Web 3.0. Nah sebelumnya
perlu kita bahas sedikit bahwa metode ini memiliki advantage low cost
dibandingkan dengan metode konvensional yang notabene membutuhkan cost dan
effort yang cukup besar.
“kemajuan teknologi informasi
khususnya media konvergensi (internet) nampaknya kini menyebabkan perputaran
informasi menjadi sangat cepat, bebas, dan tidak terbatas. Kini hanya dengan
menuliskan satu kata atau beberapa kalimat saja kita bisa mengetahui banyak hal
mengenai apa yang kita cari. Terlebih kini dengan web 3.0 yang lebih
berorientasi pada konten sharing semakin mempermudah pencarian informasi yang
belum tentu kita dapatkan jika menggunakan metoda konvensional.” #Web 3.0
1.
Google Keyword
Situs
paling populer di dunia yang selalu menjadi tampilan yang pertamakali muncul
saat kita membuka browser, situs yang setiap bulannya dikunjungi kirang lebih
91 Juta orang ini bisa membantu kita dalam mencari data, fakta, atau informasi apapun.
Sederhananya anda mengetik keyword-keyword yang berhubungan dengan kompetitor
maka google tidak akan sungkan segera memunculkan data – data yang berhubungan
dengan keyword tertentu (example : event, strategi, marketing, public relation,
promosi, campaign, konsumen, achivement) atau untuk konteks image (flyer,
poster, packaging, billboard, catalog, design), nah dengan “mengawinkan” salah
satu keyword tersebut dengan nama merk atau produk kompetitior kita kemungkinan
besar akan muncul beberapa bahkan banyak data yang bisa kita jadikan referensi
data untuk dijadikan kekuatan untuk mengukur sejauh mana kekuatan dan
pergerakan kompetitor dimana selanjutnya kita menentukan langkah apa yang perlu
diambil.
2.
Website
Hal
basic yang bisa kita lakukan dalam menggali data dari kompetitor atau pesaing
bisnis kita adalah melalui corporate website yang mereka miliki, nah dari sini
kita bisa mempelajari kompetitor dari kontent website yang mereka miliki
(example : produk, news & event, achivement, A&Q).
3.
Facebook & Twitter
Jejaring
social yang sangat booming di Indonesia di awal kemunculannya ini kini sudah
mencapai angka 40 juta active user, begitupun dengan Twitter yang kini
mendekati angka 20 Juta user. Era Web 3.0 yang berfokus pada konten sharring
ini memaksa brand – brand skala lokal maupun nasional untuk menggunakan
Facebook atau Twitter sebagai channel penjualan maupun media membangun online
community mereka. Seperti dua sisi mata uang Facebook dan Twitter juga secara
tidak langsung bisa menjadi ancaman bagi brand – brand besar, nah khususnya
dalam konteks “spionase” tentu social media menjadi sasaran empuk bagi para
kompetitor untuk menggali database dari para pesaing mereka, melalui jaringan
social media ini kita bisa memantau aktivasi program baik online maupun offline
yang dilakukan oleh kompetitor, apa saja interaksi yang mereka lakukan dengan
konsumen mereka, bahkan hal yang paling ekstreme adalah kita bisa mengetahui
konsumen yang tergabung dalam komunitas online mereka untuk di konversi menjadi
konsumen kita, well nothing is immposible di era kebebasan informasi ini.
4.
Online Survey
Nah
hampir sama dengan survey metode konvensional yang dalam hal ini kita melibatkan
konsumen kita atau kompetitor untuk berpartisipasi menjadu narasumber riset
yang kita lakukan, bedanya dengan riset konvensional adalah dari segi efisiensi
cost dan waktu riset. Online survey saya kira bisa dilakukan dengan waktu yang
lebih singkat dibandingkan dengan metode konvensional yang membutuhkan effort
cukup besar, selain itu dari segi alokasi cost online survey bisa menekan cost
riset konvensional yang membutuhkan cost tidak sedikit, kenapa? melalui online
survey kita bisa melibatkan responden dalam skala yang besar namun dengan
effort yang cukup mudah (example kita menggunakan social media sebagai media
dalam mempublish online riset kita), bayangkan berapa banyak cost oprasional
yang kita butuhkan untuk riset konvensional dalam skala yang besar (cost sdm
& oprasional). kuncinya adalah umpan yang bisa menarik perhatian responden
untuk mau berpartisipasi dalam riset ini, nah biasanya solusi yang bisa
digunakan adalah iming-iming hadiah.
Nah
itu tadi beberapa referensi channel yang bisa digunakan sebagai media
“spionase” collect data & fakta mengenai kompetitor secara online, kembali
pada konteks “spionase” secara umum pada dasarnya metode konvensional maupun
online keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, selanjutnya
kembali kepada kebijakan dan kebutuhan dari masing-masing perusahaan. Dalam
realitanya metode konvensional maupun online merupakan media yang tidak luput
dari pantauan para marketers sejati dalam mengawasi pergerakan pesaing
bisnisnya. (dira illanoor - 2012)
Komentar
Posting Komentar