5 Strategi Meraih #Costumer Loyal
sumber gambar : http://brandshandy.files.wordpress.com/2010/11/family-brand1.jpg
Kalo lagi ngomongi konsumen,
setuju nggak kalo effort yang dibutuhkan pada saat generate calon konsumen (leads), lalu effort convert (merubah) mereka menjadi konsumen, hingga maintance
mereka menjadi costumer yang loyal masing-masing memiliki effort yang berbeda
dan semakin sulit tentunya, khususnya dalam mempertahankan aspek costumer
loyal, why?
Simpel,
karena menurut pandangan saya pribadi benak konsumen saat ini selalu dijejali
oleh produk atau merk-merk yang senantiasa berevolusi dan berinovasi mengikuti
perkembangan zaman, behaviour (kebiasaan),
dan needs (kebutuhan) dari konsumen
itu sendiri. Nah bayangkan saja ketika beberapa merk berkompetisi melakukan “peperangan” supaya bisa menjadi posisi
pertama di dalam benak konsumen.
Sehingga
menurut saya pribadi bukan hal yang tidak mungkin jika konsumen kita lambat
laun beralih menjadi konsumen kompetitor dikarenakan mereka dinilai lebih
inovatif dan lebih costumer oriented, selain itu juga kemunculan startup business
bisa menjadi ancama karena akan muncul kecenderungan dalam diri konsumen untuk
mencoba hal-hal baru yang dinilai memiliki value bagi mereka. Begitu sulitnya
mempertahankan costumer loyal, karena di satu sisi sebuah merk diharuskan
“berburu” calon konsumen baru bersamaan dengan upaya mempertahankan (maintance) konsumen lama, lengah atau
terlambat sedikit saja konsumen kita bisa dilahap oleh kompetitor.
1. Know Your Costumer
Know Your Costumer karena tidak hanya kompetitor “know your enemy” yang melulu harus kita
perhatikan, namun juga konsumen merupakan point penting yang harus diperhatikan
oleh sebuah merk, dalam hal ini kita harus bisa mendengar dan memfasilitasi apa
kebutuhan dan keinginan dari konsumen. How? simple karena upaya yang bisa kita
lakukan disini salah satunya adalah riset, riset bisa melibatkan beberapa
existing costumer atau new costumer. Sebagai contoh case sebuah restoran cepat
saji melakukan riset untuk konsumennya yang dalam riset ini menghasilkan sebuah
insight create sebuah produk burger ukurang king size? ketika restoran ini
launching produk tersebut produk ini booming dan berhasil meningkatkan
penjualan, case tersebut merupakan salah satu contoh dimana merk merealisasikan
harapan dari konsumen mengenai burger ukuran king size dikarenakan menurut
mereka ukuran reguler terkadang kurang memenuhi ekspektasi mereka.
2. Promise = Trust & Value
Dalam strategi promosi sebuah merk berlomba-lomba
melempar janji manis kepada konsumen mereka (diskon, gratis, bonus, garansi,
service, delivery, etc) yang pada intinya semua janji tersebut pada awalnya
dimaksudkan untuk menambah value pada produk kita di benak konsumen. Namun
sangat disayangkan realtianya dalam hal implementasi terkadang janji (promise) yang dijanjikan kepada konsumen
realitanya mengecewakan, for example ada konsumen yang komplain akrena delivery
30 menit yang dijanjikan meleset, garansi yang tidak sesuai, yang pada akhirnya
menurunkan kepercayaan dan value bagi konsumen tersebut akan merk kita. Nah
dalam hal ini kita harus bisa mendeliver atau memberikan janji kepada konsumen
sesuai yang dijanjikan, sehingga bisa menambah nilai value dan menjadi trust .
3. Keep In Touch
Kemajuan Teknologi dan Sistem Informasi nampaknya
menjadi senjata utama bagi sebuah brand dalam berhubungan dengan konsumen
mereka, by phone, email, sms, social media, catalog, berikan hadiah, kunjungan
langsung? apapun media atau strategi yang digunakan pada intinya dalam point
ini adalah bagaimana kita menjalin hubungan bagi berkesinambungan dengan
konsumen kita. Tetap berhubungan dengan konsumen kita, entah hanya sekedar say
hai, mengucapkan selamat ulang tahun, atau memberikan mereka informasi, namun
intinya semakin “intim” sebuah merk dengan konsumen mereka makan akan terbangun
hubungan yang harmonis karena konsumen merasa memiliki kita dan peduli pada
kita.
4. Special Treatment = Previlage Khusus
Khusus untuk beberapa konsume yang dinilai loyal atau
memberikan energi postiti bagi kita nampaknya tidak ada salahnya jika kita
berikan special treatment (previlage
khusus) dibandingkan konsumen lainnya.
Bukannya membedakan, namun disini kita akan memberikan sesuatu hal yang
lebih bagi konsumen special kita, dengan harapan konsumen lainnya akan “iri”
dan menginginkan special treatment yang tidak didapatkannya. For example sebuah
dealer mobil memberikan fasilitas vip room yang dilengkapi akses wifi, air
conditioner, dan arena bermain untuk anak khusus untuk konsumen yang memiliki
membercard khusus.
5. Activate Not Only Enggage
Ketika sebuah merk sibuk membangun enggagement dengan
konsume mereka baik itu melalui media konvensional maupun social media, penting
bagi merk tersebut untuk melakukan aktifasi tidak hanya enggagement dimana
tujuannya adalah untuk mengenal dan membangun emotional experience dengan
konsumen, selain itu juga untuk mengkonversi mereka menjadi koin rupiah. Contoh
paling sederhana beberapa merk melakukan aktifitas costumer atau family
gathering bagi konsumen setia mereka. (dira.illanoor – 2013)
Komentar
Posting Komentar