Learn From #ALSIceBucketChallanges
sumber gambar : http://www.trbimg.com/img-53ee6c74/turbine/la-fi-tn-top-5-ice-bucket-tech-cook-gates-2014-001/500/16x9
Belum lama ini di
jejaring social media cukup ramai diperbincangkan mengenai campaign #ALSIceBucketChallanges yang merupakan
campaign yang ditujukan untuk penggalangan dana bagi korban yang mengidap
sejenis penyakit kanker bernama ALS (Amytrophic
Lateral Sclerosis). Hasil googling yang say abaca menjelaskan kalo campaign
ini sebenarnya pada awalnya diadaptasi dari campaign #IceBucketChallanges yang menantang menyiramkan air es dimana pada
akhirnya hal ini menjadi bagian dari misi kemanusiaan baik dalam memberikan
dukukang atau donasi seperti #ALSIceBucketChallanges
yang ditujukan untuk korban penyakit ALS.
Di negara
asalnya America campaign #ALSIceBucketChallanges
ini sempat heboh di social media bahkan melibatkan figur seperti Bill Gates,
Mark Zuckerberg, Oprah, hingga presiden Barack Obama yang lebih memilih
mendonasikan $100 (kurang lebih 1 juta
rupiah) sebagai wujud dukungan daripada menyiram dirinya dengan air es. Hal
ini juga menarik perhatian dan partisipasi kalangan artis dunia seperti Justin
Timberlake hingga pemain bola sekelas David Beckham. Bagaimana dengan
Indonesia? baru-baru ini campaign #IceBucketChallanges
juga cukup ramai diperbincangkan di dunia maya dan pertelevisian Indonesia,
hingga diantaranya kalangan artis Pandji dan pesepakbola Bambang Pamungkas juga
turut meramaikan timeline.
Seperti yang
sudah dijelaskan #ALSIceBucketChallanges
ini merupakan campaign penggalangan dukungan dan donasi untuk korban ALS,
rulenya sangat sederhana kita diharuskan menyiramkan satu ember air es
keseluruh badan kita dan mendokumentasikannya dalam bentuk video, dimana dalam
video tersebut kita menantang seseorang untuk melakukan hal sama seperti yang
kita lakukan. Nah video yang tersebut selanjutnya kita share via social media
Facebook, Twitter, Instagram, hingga Youtube dimana si pihak tertantang punya
waktu 1x24 jam untuk melakukan hal yang sama atau membayarkan donasi seniali
$100 sebagai bentuk hukuman karena tidak melakukan tantangan ice bucket tersebut.
Nah berbicara
mengenai fenomena ini, dalam tulisan kali ini saya lebih ingin membahas
mengenai lesson learn dari fenomena ini yang tentunya bisa kita aplikasikan
dalam sebuah campaign yang akan kita jalankan melalui digital media seperti
social media, karena dalam aplikasinya #ALSIceBucketChallanges
merupakan salah satu contoh bagaimana sebuah campaign kemanusiaan yang bisa
menjadi viral di digital media bahkan berhasil menarik perhatian dan
partisipasi masyarakat baik dalam bentuk ice bucket hingga bantuan donasi. Apa
saja lesson learn yang bisa kita ambil? monggo dibaca.
1. Defines Clear Objectives (Cause)
Hal pertama yang bisa kita jadikan pelajaran dari #ALSIceBucketChallanges adalah objetif
yang ada di belakangnya dimana dalam hal ini adalah mengumpulkan dukungan dan donasi
untuk korban ALS, hal paling sederhana tentunya adalah Netizen menjadi aware
mengenai penyakit ALS dan selanjutnya mereka akan terdorong untuk
berpartisipasi dengan ikut serta tantangan ice bucket sebagai bentuk dukungan
atau memilih memberikan donasi kemanusiaan dalam bentuk uang. Nah dengan
demikian penting bagi kita untuk memiliki objektif yang sangat jelas dalam
menjalankan sebuah campaign digital sehingga Netizen bisa memahami dengan jelas
apa maksud dan tujuan dari program yang kita jalankan. #ALSIceBucketChallanges ini juga membuktikan bagaimana kita bisa
mengemas sebuah aktifitas yang pada awalnya hanya sebagai aktifitas
“lucu-lucuan” bisa menjadi sebuah media dalam mengusung isu kemanusiaan. saya kira dengan beberapa penyesuaia strategi ini bisa juga diterapkan dalam program corporate social responsibility (CSR) yang akan dijalankan melalui
media digital seperti social media.
2. Clear Rules
Hal kedua yang bisa dijadikan pelajaran dari #ALSIceBucketChallanges adalah berikan arahan
kepada Netizen mengenai bagaimana cara berpartisipasi, seperti kampanye ini
yang memiliki alur yang sangat jelas dan mudah dipahami karena pada dasarnya
orang cuma tinggal mendokumentasikan kedalam bentuk video pada saat mereka
menyiramkan air es ke diri sendiri, selanjutnya video yang sudah disertai
tantangan tersebut kita share melalui jejaring social media, dan jika si
tertantang gagal dia harus membayarkan sejumlah donasi sebagai bentuk dukungan.
3. Make It Simple, Easy, and Fun
Hal ketiga yang bisa dijadikan pelajaran dari #ALSIceBucketChallanges adalah make it
simple, easy, and fun, dimana dalam hal ini aktifasi yang kita buat nggak mesti
ribet karena dalam aplikasinya semakin sederhana dan mudah maka Netizen akan
semakin terdorong untuk berpartisipasi terlebih jika diberikan trigger reward
seperti misalkan hadiah. Point selanjutnya adalah jadikan aktifasi yang kita
jalankan menyenangkan bagi peserta, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya
dalam program #ALSIceBucketChallanges ini
faktor fun yang ada pada saat momentum menyiramkan air es berhasil menjadi
trigger dalam menyampaikan misi kemanusiaan mengenai ALS. Hal ini yang saya
nilai berhasil dimana kampanye ini tidak hanya menjadi viral saja namun juga
secara esensi kampanye orang aware dan teredukasi mengenai penyakit ALS, lebih jauh
orang juga terdorong untuk berpatisipasi mendukung program ini dengan
mengirimkan video hingga memberikan donasi uang.
4. #Hastag Goes Viral
Hal terakhir yang bisa dijadikan pelajaran dari #ALSIceBucketChallanges tentunya adalah
penggunaan # (hastag) sebagai bumbu wajib dalam menyelenggarakan sebuah
aktifasi yang akan dijalankan melalui media digital seperti social media. Penggunaan
hastag tentunya akan menjadikan program kita mudah ditemukan oleh Netizen untuk
selanjutnya menjadi perbincangan (viral) di social media. (dira.illanoor –
agustus 2014)
Komentar
Posting Komentar