Strategi - Master Brand
sumber gambar : google
Sedikit berbicara mengenai master
brand, strategi ini biasa dilakukan oleh beberapa korporat besar tentunya dalam
mepertahankan eksistensi merk sebagai top leader hingga dalam upaya memperlebar
bisnis, salah satunya yang saya amati adalah PT. Telkom yang saat ini
menadaptasi strategi master brand bersamaan dengan tranformasi Positioning
menjadi konsep TIME (telecomunication,
information, multimedia, edutaiment) dengan tagline “world in your hand”.
Dengan
dibukannya peta persaingan industri telekomunikasi yang tidak bisa dimonopoli
dan kemunculan kompetitor baru strategi master brand ini saya nilai sebagai
upaya dalam mempertahankan superiority PT. Telkom sebagai leader di industri
tersebut, dengan konsep tranformasi TIME yang mengadaptasi strategi master
brand ini Telkom menjadi “integrated
communication service solution for costumer”, karena secara langsung
unit-unit bisnis yang sudah dibangun selama ini Telkomsel, Telkom Vision,
Infomedia, Speedy, dll kini menginduk pada merk corporat Telkom.
Nah
setelah sedikit menguti cerita dibalik Tranformasi PT. Telkom, melalui tulisan
ini saya ingin sedikit berbagi mengenai 4 point yang menjadi kelebihan dan
kekurangan dari strategi master brand sendiri berdasarkan sedikit pengetahuan dan
informasi yang saya dapatkan.
1. Focus Pada Satu Merk
Strategi master
brand ini biasanya mengacu pada satu induk merk yang akan “memayungi” beberapa
produk, sebagai contoh Virgin Group yang dimiliki oleh Richard Brandson disemua
unit bisnis yang dimilikinya menggunakan nama Virgin sebagai “brand identifying”. Melalui strategi
master brand ini point pertama yang harus diperhatikan adalah fokus dalam
membangun satu merk, karena dalam strategi ini ketika induk merk yang sudah
kita bangun memiliki kredibilitas, image positif, kepercayaan juga loyalitas
dari konsumen makan akan semakin mudah bagi kita dalam mengembangkan unit
bisnis dengan penggunaan nama merk induk yang sudah dibangun tersebut.
2. Cost Branding Rendah
Point kedua yang
menjadi keuntungan dari strategi Master Brand mengacu pada informasi yang saya
peroleh adalah “cost branding” yang
relatif lebih rendah dibandingkan strategi hybrid branding atau product
branding. Kenapa? karena strategi master brand ini hanya mengacu pada satu merk
saja sehingga aktifitas membangun merk akan lebih difokuskan kepada sang induk
brand itu sendiri. Virgin Group dalam hal ini merupakan induk merk yang harus
dibangun dengan baik, karena unit bisnis yang dibangun mengadaptasi merk Virgin
sehingga tidak perlu dilakukan aktifitas branding berfokus khusus pada satu
unit bisnis.
3. Costumer Indentifying
Point ketiga
yang menjadi keuntungan dalam strategi master branding adalah faktor “costumer indetifying”, dimana dengan
terbangunnya sebuah merk yang menjadi acuan bagi berbagai produk akan
memudahkan konsumen dalam mengenali sebuah produk. Virgin Group yang dalam hal
ini sebagai induk brand dari 400 unit bisnis yang tersebar di seluruh dunia
seluruhnya mengadaptasi pada merk Virgin, dengan demikian unit bisnis yang
dibangun akan mudah dikenali oleh konsumen, tidak hanya itu saja dalam hal ini
juga bisa terbangun persepsi positif dan kepercayaan dari benak konsumen karena
mengacu pada sebuah merk besar “Virgin”.
4. Bagaikan Telur Di Ujung Tanduk
Nah tadi kita
sudah sama-sama baha beberapa keuntungan dari strategi master branding, jika
berbicara mengenai keuntungan bukan berarti tidak ada faktor kerugian dari
strategi master branding yang diadaptasi. Salah satu faktor “kerugian” dari
strategi master branding ini adalah konsep yang mengacu pada satu induk merk
ini yang bisa menghancurkan produk atau unit bisnis yang dipayunginya, misalkan
dalam hal ini kita kembali menggunakan Virgin Group sebagai contoh, strategi
master brand ini terkadang bagaikan telur di ujung tanduk jika boleh saya
istilahkan seperti itu, karena jika kita bisa membangun dan menjaga agar induk
bradn tersebut tetap dalam kondisi positif makan akan berdampak positif juga
pada produk atau unit bisnis yang dinaunginya. Nah begitupun sebaliknya jika
induk brand tersebut katakanlah “sakit” makan kemungkinan besar produk atau
unit bisnis yang dinaunginya tersebut akan tertular “sakit” sang induk brand.
Dengan demikian strategi master brand ini memang menawarkan banyak keuntungan,
namun tentunya harus dijalankan dengan penuh kehati-hatian untuk mempertahankan
image positif dan kredibilitas sang induk brand. (dira.illanoor – 2013)
Komentar
Posting Komentar