Fenomena Reality Show & Social Media
sumber gambar : http://d3w2bm0qyee8h5.cloudfront.net/insights/wp-content/uploads/2012/04/American-Idol-hashtag.jpg
Kalo
liat acara di televisi kayaknya lagi pada “demam
kambuhan” program reality show deh, soalnya kalo diperhatikan di beberapa
televisi kini cukup aktif dengan campaign program reality show unggulannya,
well lets say beberapa diantaranya kini merupakan program yang cukup digemari
oleh audience televisi sebut saja Master Chef Indonesia, X-Factor, The Voice
Indonesia, Take Me Out Indonesia, Indonesia Mencari Bakat.
Nah
seperti kita ketahui program reality show di televisi ini memang merupakan penyakit
“demam kambuhan” yang muncul di
waktu-waktu tertentu, kenapa? pertama tentunya program reality show ini memiliki
rating viewer yang sangat tinggi terlebih jika viewer (penonton) dilibatkan dalam program itu salah satunya vote via sms,
acaranya dikemas semenarik mungkin dengan teaser-teasernya, hingga memanfaatkan
popularitas public figure yang dijadikan juri atau salah satu peserta yang
mulai disukai penonton, udah deh hal tersebut membuat penonton makin penasaran.
Ok,
lantas apa hubungannya dengan social media? bukannya televisi dan social media
merupakan dua media yang berbeda ya? yang satu elektronik yang satu
konvergensi? well kalo dari aspek itu mungkin bener, nah disini sebenarnya saya
tertarik untuk membahas mengenai fenomena reality show yang menjamur di
televisi, yang menariknya di balik fenomena tersebut mereka juga sangat aktif “mengawinkannya” dengan social media,
coba deh perhatiin. Pertanyaannya kenapa yah program reality show cukup rajin
mengitegrasikan program reality shownya dengan social media, begitupun
sebaliknya? apakah gerangan misteri yang menjadi jawaban atas pertanyaan saya
tersebut? nah semoga tulisan ini bisa memberikan sedikit jawaban, lets read.
1.
Grab Netizen
As Viewer
Seperti
diketahui bersama jumlah netizen di Indonesia ini bisa dibilang gede banget
hampir 60 juta orang, selain itu mayoritas di dalamnya cukup aktif dan familiar
dengan yang namanya social media dong, makin parah keberadaan gadget semakin
merubah behaviour konsumen Indonesia yang bentar-bentar gatel cek gadgetnya.
Dan mau nggak mau kondisi ini harus kita sadari secara nggak langsung bahkan
mengalahkan pamor televisi, buktinya? nah itu youtube. So point yang ingin saya
tekankan di sini adalah, dengan mengintegrasikan program reality show televisi
dengan social media tentunya bisa nge-grab netizen as viewer (penonton), maksudnya?
oke mungkin
banyak orang yang sudah duduk manis di depan televisinya nungguin acara reality
show favoritnya, so bagaimana dengan orang-orang yang kurang peduli karena
lebih sibuk dengan gadgetnya atau tidak ada waktu luang nonton di rumah karena
masih kejebak macet di jalan? alhasil social media bisa jadi media grab mereka
sebagai penonton walupun tidak secara langsung. Bagaimana caranya? simple,
pertama program reality show tersebut dibuatkan account social media twitter
atau facebook dimana admin akan update terus timelinenya sesuai dengan apa yang
terjadi live di TKP, bisa juga bikin campaign khusus via hastag misalkan
#MasterChefIndo biar orang-orang makin aware syukur-syukur mereka partisipasi
dan jadi trending topic, alhasil para netizen pun bisa update acara itu lewat
timelinenya, atau buat yang nggak sempet juga cek timeline, jangan khawatir
rekaman reality show kemarin abang upload di youtube jadi penonton bisa nonton
kapanpun he4.
2.
Emotional
Touch
Hebatnya lewat
social media sang perancang program reality show tersebut bisa menyentuh faktor
emosional para penonton, how? pertama account sosmed sang juri atau peserta
dicantumkan di televisi hasilnya penonton bisa komentar sampai kasih semangat
pujaannya, nah ini emosional touch yang saya maksud secara tidak langsung kita
melibatkan penonton di rumah dan netizen menjadi bagian dari acara itu,
melibatkan mereka seolah-olah mereka ada disana. Nah yang kedua adalah live
vote live support, nggak jarang MC ajak penonton untuk vote atau memberikan
dukungan pujaannya dengan hastag atau mention tertentu yang ada ya penonton
kalo dikasih umpan yang ada makin agresif, bahkan acara udah beres masih
bisa-bisanya ada yang bahas kejadian di reality show itu, nah aneh kan? tapi
itu faktanya.
3.
Rating
Naik, Trending Topic Bisa Jadi
Integrasi yang
dilakukan antara live reality show di televisi dengan social media tentunya
bukan tanpa tujuan, ada target yang dicapai tentunya apa? pertama rating acara
mereka semakin naik karena semakin banyak orang yang membicarakan dan semakin
banyak orang yang aware dan terbawa emosi untuk ikut serta dalam pembicaraan
yang terjadi. Kedua tentunya selain rating acara itu naik, community yang
dibuat dari program itu juga naik dong, dari segi number of followers and fans
dan dari segi conversation yang terjadi, bahkan bukan hal yang tidak mungkin
bisa jadi trending topic. Nah kalo udah gitu untung dong, selain acaranya lebih
dikenal dan community onlinenya makin settle kedepannya kalo acara ini udah
beres bisa tetep dijadikan channel untuk promosi program-program lainnya yang
diproduksi. (dira.illanoor – 2013)