Strategi Hidden Campaign
sumber gambar : google
Kalo ngomongin Strategy dalam bisnis nih sudah pasti
akan ada banyak cara / metode bahkan strategi – strategi yang dinilai mumpuni untuk
mendongkrak performa penjualan dengan menciptakan demand sebanyak mungkin dari konsumen.
Nah kalo ngomongin demand (permintaan dari konsumen) sudah pasti bukan perkara
yang mudah? karena kita harus bisa “mempermainkan”
pikiran konsumen sedemikian rupa melalui serangkaian value for costumer (cost, benefit, usefullnes, etc),
selanjutnya nilai-nilai yang akan kita sampaika kepada konsumen tersebut kita
sajikan dengan visualisasi yang menarik, copywriting yang persuasif, sehingga
konsumen aka tertarik dan munculah keinginan untuk membelinya.
Nah dari serangkaian upaya marketing atau promosi dan
pemasaran dalam menciptakan demand dari konsumen, sesaat terlintas dalam benak
saya yang namanya Hidden Campaign “campaign tersembunyi”, nah konteks
tersembunyi disini saya analogikan sebagai sebuah kondisi dimana konsumen sama
sekali tidak menyadari sebuah keadaan yang dicreate oleh produsen sebagai
sebuah campaign terencana. Balik lagi ngomongin how to create demand from our
costumer? dalam tulisan ini saya ingin berbagi sedikit mengenai bagaimana
strategu Hidden Campaign bisa dilakukan untuk “mempengaruhi” pikiran konsumen
supaya mau membeli produk kita.
1.
Teaser
Teaser
biasanya muncul sebagai stimulus awal kepada konsumen sebelum produk resmi
diluncurkan ke pasaran, Teaser yang dibuat dalam bentuk audio maupun visual di
set sedemikian rupa sehingga masyarakat menjadi awarne dan tertarik untuk
mengetahui lebih lanjut sampai pada akhirnya memutuskan untuk membeli. Masih
ingat Teaser iklan comercial Magnum yang akan mengeluarkan varian Magnum Gold?
atau mungkin comercial ads Parfum Axe, Blackberry Indonesia / iPhone 5 yang
melemparkan teaser jauh-jauh hari sehingga pada hari perdana berhasil booming
bahkan hingga konsumen rela antri dan menginap semalam sebelumnya? Crazy ya.
Kuncinya dalam create konten Teaser yang provokatif adalah konten visual, copywriting
pesan, dan yang terpenting disampaikan tidak lengkap atau bertahap sehingga
akan timbul rasa penasaran dalam benak konsumen untuk mencari tahu lebih jauh.
Oh ya hampir lupa konsistensi memunculkan Teaser juga menjadi pengaruh paling
penting.
2.
Langka
Pernah
nggak yah kita merasa koq produk yang kita cari langka banget di pasaran?
apakah memang karena suply chain yang lost sehingga distribusi terlambat atau
apakah ada campaign tersebunyi dibalik kelangkaan tersebut? he4 bukan ngomongin
BBM bersubsidi nih, contoh melajutkan Teaser Magnum Gold saya termasuk konsumen
yang penasaran dan ingin mencoba, namun apa? hampir di seluruh retail
minimarket saya sulit menemukan karena stock sudah habis atau belum ada. Nah
selain itu iklan Nu Milk Tea yang awal kemunculannya di TV cukup menarik
perhatian karena menurut saya cukup unik juga nih teh susu dalam kemasan botol
siap minum, dan hampir sama kondisinya dengan Magnum Gold saya kesulitan
mencari produk itu. Intinya disini adalah ketika Teaser sudah dilemparkan
kepada konsumen makan kita ciptakan demand dengan campaign “kelangkaan” tadi,
sehingga konsumen semakin penasaran dengan produk kita. Eits hati-hati kita
harus make sure produk kita bakalan diterima dengan baik oleh konsumen, kenapa?
karena jika gagal produk kita akan mengalami kelangkaany real dalam hal ini
adalah langka konsumen a.k.a ngga laku.
3.
Special
/ Limited Edition
Ketika
sebuah produk memiliki berbagai varian maka di satu kondisi tertentu sang
produsen mengeluarkan Special / Limited Edition khusus yang hanya diproduksi
dan dijual terbatas, apa yang akan terjadi? khususnya konsumen loyal saya kira
akan berebut untuk menjadi yang pertama mendapatkan produk special tersebut.
Misalnya nih sang market leader motor di Indonesia mengeluarkan varian produk
Limited Edition Yamaha Xeon dengan striping dan design khusus Motor GP.
Impactnyua konsumen loyal Yamahan khususnya yang memiliki hobi Moto GP pasti
terstimulus untuk memilikinya.
4.
Step
by Step
Siapa yang
nyangka Suzuki Ertiga yang awal mula di produksi khusus untuk di negara India
saat diadaptasi ke Indonesia mampu menjadi “harimau”
yang menggoyahkan tahta sang market leader yang hampir beberapa tahun terakhir
ini jalanan didominasi oleh produk Toyota Avanza & Daihatsu Xenia untuk
kategori MVP Car / Family Car. Nah yang mau saya bahas disini lebih pada
bagaimana Ertiga bisa menghasilkan deman dari konsumen melalui strategi yang
saya sebut #Step by Step. Di awal kemunculannya Ertiga berhasil meraih market
share yang melebih target awal yang ditetapkan dengan menawarkan konsep
kemewahan, kenyamanan, dan keamanan dalam berkendara kepada konsumen dengan
cost yang dinilai sangat valuable, dan tentu saja dengan strategi ATL maupun
BTL yang cukup rapi dan terencana bahkan produk ini laris manis walaupun konsumen
harus indent berbulan-bulan. Jeda sekitar kurang lebih 6 bulan *mohon maap jika saya salah baru-baru ini
Ertiga kembali muncul dengan varian yang kurang lebih sama namun nilai value
lainnya disini yang ditawarkan adalah teknologi double blower, dengan campaign
terencana kembali produk ini mendapatkan perhatian dari konsumen dan pada
akhirnya menciptakan demand. Apa langkah selanjutnya? kalo saya tidak salah
sempat membaca rencananya bulan April ini Ertiga akan mengeluarkan versi
Automatic. (dira.illanoor – 2013)
Komentar
Posting Komentar