POST MART
sumber gambar : http://auraman.files.wordpress.com/2012/03/pos-indonesia-logo.jpg
Masih ingat sejak masih kecil
kegiatan menulis dan mengirim surat merupakan salah satu aktifitas yang paling
sering dilakukan, sampai pada akhirnya kemajuan teknologi dan sistem informasi
yang sedikit demi sedikit membuat perputaran aktifitas surat menyurat semakin
“keropos”. Kenapa tidak? karena kini seseorang yang ingin menyampaikan sesuatu
cukup mengirimkannya lewat sms, email, social media, telpon, dan banyak hal
lainnya yang dinilai lebih cepat dan praktis.
Menurut
saya pribadi mungkin dari waktu ke waktu perputaran bisnis di industri jasa
pengiriman surat atau paket ini lambat laun menurun, karena seperti yang sudah
saya singgung selain pengaruh dari perkembangan teknologi dan sistem informasi
PT. Pos juga harus bersaing head to head dengan kompetitor lainnya yang
menawarkan jasa serupa. Walaupun saya tidak mengikuti secara mendalam, namun
yang saya ketahui bisnis jasa ini berkembang dan berinovasi dari hanya
mengirimkan surat, paket, atau wesel, mulai berkembang menjadi jasa pembayaran
telepon, listrik, bahkan sampai kredit motor, dan sampai pada akhirnya beberapa
waktu lalu saya sempat membaca sebuah berita di majalah mengenai PT. Pos yang
terjun ke bisnis Retail melalui Postmart.
Postmart,
apa itu? apakah sebuah brand baru atau produk baru dari PT. Pos, setelah saya
membaca, Postmart merupakan “perkawinan” antara jasa pengiriman pos (surat, paket, wesel, etc) dengan
minimarket (penjualan barang kebutuhan
sehari-hari). Kini seseorang yang hendak mengirimkan surat sebut saja tidak
perlu datang ke kantor pos, cukup datang ke gerai Postmart karena mereka
menawarkan jasa yang sama sekaligus menjual kebutuhan sehari-hari. Menurut saya
pribadi upaya pengembangan Postmart ini merupakan upaya jenius yang dilakukan
oleh PT. Pos. Sedikit quotes dari cerita ini “jika inovasi dari sebuah produk dinilai sudah mentok atau sulit untuk
bersaing, saatnya untuk melakukan inovasi baru yang berbeda solusi alternatif”.
1. More Service = More Value
Jika sebelumnya
pelayanan pos hanya bisa dilayani terbatas di kantor pos yang hanya beroperasi
selama office hour (08.00 s.d 15.00),
kini dengan adanya Postmart jam layanan pos untuk masyarakat menjadi 24 jam. Hal
ini menjadi nilai value bagi masyarakat yang tidak memiliki banyak waktu luang
khususnya yang disibukan oleh pekerjaan kini menjadi terbantu dengan adanya
solusi pelayanan 24 jam khusus di jaringan Postmart milik PT. Pos, walaupun
memang untuk saat keberadaa Postmart masih terbatas di beberapa titik saja.
Upaya costumer service yang dicanangkan PT. Pos melalui Postmart ini nampaknya
tidak main-main, karena saya juga sempat membaca bahwa untuk kedepannya
Postmart ini akan mengadakan program “home
delivery” dimana konsumen yang tidak ada waktu luang untuk kirim surat atau
berbelanja kebutuhan sehari-hari cukup melakukan pemesanan via telepon dan
petugas Postmart akan mengirimkannya langsung kerumah konsumen.
2. New Place = Market Share
Ketika seseorang
hendak mengirimkan surat, paket, atau membayar berbagai tagihan sebelumnya
harus pergi ke kantor pos, kini dengan adanya Postmart memiliki alternatif lain yang dinilai lebih
flexible dalam hal waktu. Dengan demikian untuk kedepannya saya kira Postmart
yang akan juga dikembangkan di beberapa titik ini secara tidak langsung bisa
menjadi perpanjangan tangan dari PT. Pos khususnya dalam merangkul market share
yang lebih besar dan luas. Menurut saya pribadi dengan adanya ancaman dari
perkembangan juga penetrasi Social Media dan Gadget mengharuskan PT. Pos harus
aktfi menjemput bola yang dalam hal ini saya analogikan sebagai upaya
memperluas jaringan dan menambah jam pelayanan.
3. Up Selling = More Income
Selain jasa pos
yang sudah saya sebutkan sebelumnya (pengiriman
surat, paket, atau pembayaran tagihan), melalui Postmart ini PT. Pos juga
melakukan penjualan produk-produk kebutuhan pokok masyarakat seperti salah
satunya pasta gigi dan sabun. Konsep Postmart memang penggabungan antara kantor
pos yang melayani jasa pengiriman surat dan minimart yang memang menjual
berbagai keperluan sehari-hari. Secara umum memang tidak ada benang merah
antara jasa pos dengan penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari, namun
jika kita fokus pada konteks lain bisnis retail ini menjadi upaya bagi PT. Pos
untuk “meraup rupiah” terlebih karena biasanya bisnis retail selain menjual
barang kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan masyarakat juga biasanya menjual
produk-produk yang sifatnya saling berhubungan “up sell”.
4. Grab Partner = Large Coverage
Postmart
rencananya tidak hanya dikembangan di titik-titik dimana terdapat kantor PT. Pos saja, namun juga beberapa di beberapa
titik PT. Pos melakukan kerjasama dengan gerai-gerai retail minimarket yang
memiliki retailer di seluruh Indonesia. Upaya ini tentu saja merupakan upaya
yang cukup positif khususnya dalam memperlebar jangkauan penjualan dengan
oprasional cost yang saya nilai lebih minim dibandingkan harus membangun
minimarket tersebut sendiri (dira.illanoor - 2013)
Komentar
Posting Komentar