Bisnis On-Line Muncul “Kepermukaan”


*sumber gambar : blibli.com

Kayaknya udah lama nggak pulang malem-malem, nah malem minggu kemarin kebetulan pulangnya agak maleman soalnya baru beres reunian sama temen-temen kuliah.  Pas kemarin malem kebetulan lewat jalan Dago tepatnya pas di perempatan taman cikapayang, nah sewaktu terhenti di perempatan lampu merah arah ke simpang nggak sengaja saya liat ke Giant TV yang kebetulan ada di depan Bank BCA Dago nggak sengaja saya liat iklan sebuah media online yang menawarkan jasa jual beli barang, dan kali tidak salah media on-line yang melakukan media placement adalah blibli.com. Dibalik fenomena Social Media yang saat ini sedang hangat-hangatnya di Indonesia dimana jumlah usernya dari hari ke hari semakin meningkat, nah nampaknya juga fenomenda bisnis on-line via website saat ini mulai berani muncul ke permukaan. Sebelum saya lihat iklan blibli.com di Giant TV tadi saya masih ingat dan masih segar di memory saya pergerakan tokobagus.com yang gencar melakukan media placement ATL dengan nongol promosi di beberapa televisi nasional.

Fenomena kemunculan “kepermukaan” beberapa website yang menawarkan bisnis jasa jual beli melalui media on-line yang akhir-akhir ini mulai aktif ke permukaan, padahal saya kira kemunculan beberapa media tersebut bukanlah termasuk baru karena saya kira sebelum fenomena Social Media menjadi trend di Indonesia, beberapa website yang melayani jasa jual beli online ini sudah bermunculan. Sebut saja kaskus yang setahu saya belum “muncul kepermukaan” ini didaulat sebagai forum on-line terbesar di Indonesia ini memiliki salah satu thread Jual Beli dimana para user Kaskus bisa membuka lapak jualan.

Internet User di Indonesia saat ini mencapai 60 juta users dan diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya didukung oleh penetrasi Gadget & Smart Phone di Indonesia yang saat ini memenuhi pasar cukup tinggi *hampir 80% internet enable, saya kira angka ini yang menjadi alasan utama kenapa Bisnis melalui media on-line menjadi sebuah peluang yang cukup menjanjikan”. Terlebih dikarenakan dua faktor tersebut yang saya kira notabene menjadikan pola konsumsi masyarakat yang berubah khususnya usia produktif “usia 20 s.d 30 Tahun” yang cenderung lebih menyukai melakukan pembelian melalui media on-line karena selain praktis bagi mereka karena tidak perlu keluar rumah biasanya penjualan melalui media on-line menawarkan pilihan barang yang lebih variatif dibandingkan melalui bisnis konvensional, karena terkadang barang yang dicari konsumen melalui bisnis kovensional seringkali tidak ditemukan berbading terbalik melalui Bisnis on-line.

Nah sadar akan keadaan tersebut saya kira kenapa blibli.com atau tokobagus.com salah satu contoh dari beberapa media on-line yang menawarkan jual beli barang secara on-line, mulai berani “muncul kepermukaan”. “Adanya kecenderungan yang berubah tadi menjadi alasan utama, dimana jika dahulu kita mengenal konsep AIDA (Awarness, Interest, Decission, Actions) yang mana konsumen harus melewati beberapa tahap tersebut. Di era internet dan social media ini konsep tersebut berubah menjadi AIDSA (Awarness, Interest, Decision, Search, Actions). Disini ada kecenderungan konsumen akan searching terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mencari barang yang hendak dibelinya”. Nah dalam konteks search ini saya kira beberapa Bisnis on-line saling berlomba “mencari perhatian” konsumennya, yang mungkin konteks Search “mencari perhatian” konsumen disini saya coba kondisikan pada upaya dari blibli.com dan tokobagus.com dimana mereka “mencari perhatian” melalui media konvensional (dalam hal ini media placement melalui Giant TV dan Televisi Nasional), walaupun saya kira mereka sudah melakukan berbagai upaya “mencari perhatian” konsumennya melalui media on-line.

                Setelah tadi sedikit membahas mengenai fenomena kemunculan kepermukaan beberapa bisnis on-line juga mengenai peluang bisnis yang menjanjikan, bisnis melalui media on-line juga bukan berarti tanpa cacat “kekurangan”. Hampir sama dengan Bisnis melalui media konvensional, Bisnis melalui media on-line juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimana berikut ini saya akan coba sedikit bahas dan jabarkan :

A.      Kelebihan Bisnis Melalui Media On-Line (Internet) :
·         Minumum Cost
Melalui media on-line beberapa cost oprasional yang diperlukan dalam bisnis konvesional bisa di tekan bahkan dihilangkan mengingat beberapa kemudahan yang ditawarkan oleh media on-line & social media yang eringkali juga dijadikan salah satu channel penjualan melalui media on-line.
·         Market Share Luas
Media on-line menjanjikan Market Share yang luas tidak terbatas oleh ruang, bisnis melalui media on-line memungkinkan kita bisa melakukan penjualan di daerah lain tanpa harus membuka toko “konvensional”.
·         24 Hour Service
Bagi beberapa orang yang sudah melakukan aktifitas bisnis melalui media on-line saya kira mungkin sistem ini berlaku, terlebih jika market share mereka meluas hingga luar negeri *terdapat perbedaan jam, namun yang ingin ditekankan disini adalah bisnis melalui media on-line memiliki flexibilitas waktu yang lebih dibandingkan bisnis konvensional yang standarnya buka selama 12 Jam.
·         Persaingan Belum Seketat Bisnis Konvensional
Sedikit berbeda dengan Bisnis Konvensional yang persaingannya cukup ketat “Head To Head”, Bisnis melalui media on-line masih belum begitu ketat bahkan masih terbuka luas dikarenakan masih terdapat beberapa Bisnis Konvensional yang belum beranjak ke media on-line, saat ini Bisnis on-line saya kira masih didominasi kaum anak muda “usia produktif” yang memang lebih familiar dengan internet dan social media.
·         Tidak Perlu Stock Barang Dalam Jumlah Banyak
Untuk beberapa jenis Bisnis, salah satunya konveksi saya kira pemasaran melalui on-line media bisa menjadi solusi sistem penyediaan stock barang dalam jumlah besar. Bagi yang baru memulai bisnis on-line kondisi seperti ini cukup membantu dikarenakan mereka tidak perlu langsung menyediakan “stock” barang dagangan dalam jumlah besar cukup beberapa, dimana mereka menggunakan sistem P.O (Pre Order) dalam hal ini barang akan mulai di sediakan / di produksi jika sudah memenuhi kuota maksimal pemesanan.

B.      Kekurangan Bisnis Melalui Media On-Line (Internet) :
·         Konsumen Tidak Bisa Mencoba
Berbeda dengan Bisnis Konvensional dimana konsumen bisa mencoba terlebih dahulu sebelum membeli, Bisnis melalui on-line berlawanan dengan kondisi tersebut karena hanya bisa melihat display dalam format JPEG atau paling maksimal video. Hal ini menjadi salah satu kekurangan Bisnis melalui on-line dikarenakan saya kira mencoba terlebih dahulu barang yang akan kita beli merupakan faktor penentu konsumen membeli atau tidak.
·         Barang Yang Dibeli Seringkali Berbeda Dengan Display
Pengalaman ini pernah saya rasakan sendiri, beberapa waktu lalu saya sempat memesan sebuah produk fashion melalui media on-line, namun yang sedikit disayangkan adalah ketika secara bentuk model tersebut mirip dengan di gambar namun dari segi kualitas bahan sedikit mengecewakan. Nah mungkin faktor ini yang seringkali menjadi hambatan dalam Bisnis melalui media on-line, karena ketika konsumen merasa tidak puas makan secara tidak langsung konsumen tersebut akan kehilangan trust, dengan demikian dalam Bisnis melalui on-line memberikan pelayanan terbaik kepada.
·         Sistem Transfer Bank
Bisnis melalui media on-line yang memanfaatkan sistem Transfer sebagai media pembayaran dalam setiap transaksi jual beli melalui media on-line bisa memberikan kepraktisan bagi sebagian orang namun saya kira bagi beberapa orang yang masih memiliki pemikiran konvensional “tidak begitu mengerti / menyukai transfer via atm / bank” hal ini bisa menjadi boomerang bagi Bisnis melalui media on-line, namun untuk para pebisnis yang menyasar target market anak muda kondisi ini menjadi celah potensia dalam meraup untung di Bisnis on-line. Nah permasalahan transfer sejumlah uang via atm / bank ini juga terkadang tidak disukai oleh sebagian orang dikarenakan faktor kepercayaan, tidak jarang konsumen yang masih belum terbiasa dengan sistem ini akan sedikit ragu untuk melakukan transaksi jual beli on-line karena selain hal tersebut tidak jarang juga banyak yang tertipu oleh beberapa oknum yang menggunakan Bisnis melalui media on-line sebagai kedok. Dengan demikian pebisnis melalui media on-line harus mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini, salah satu solusi yang ditawarkan dan seringkali digunakan adalah sistem C.O.D (cash on delivery).
·         Sistem (Regulasi, Jaminan, Garansi) = Trust
Sedikit  merujuk pada beberapa point yang dijelaskan sebelumnya mengenai oknum yang melakukan aksi penipuan melalui media on-line atau permasalahan konsumen yang merasa tidak puas dikarenakan barang yang dibelinya tidak sesuai dengan ekspektasinya, dikarenakan saya kira saat ini masih belum ada aturan yang jelas (Regulasu, Jaminan, Garansi, etc) mengenai sistem jual beli melalui media on-line. Kondisi tersebut sedikitnya menjadi kendala bagi para pebisnis di dunia on-line khususnya dalam membangun trust dengan konsumennya. Untuk faktor kepercayaan “trust” ini biasanya bisa diantisipasi melalui kolom testimonial yang berisi komentar positif dari beberapa konsumen yang sudah bertransaksi dengan penjual bisa juga si penjual mencantumkan beberapa bukti struk tanda pengiriman barang, seperti yang bisa kita temukan di forum jual beli kaskus.

Nah beberapa kelebihan dan kekurangan tadi bisa dijadikan pertimbangan atau persiapan bagi para pebinsis baru yang mulai tertarik bergeser ke media on-line, karena seperti yang sudah di jelaskan bisnis melalui media on-line ini menjanjikan banyak hal, namun kembali di satu sisi juga memiliki beberapa kekurangan (dira illanoor 26.03.12)

Komentar

Postingan Populer